Friday, December 31, 2010

SISTEMATIKA, ANATOMI, FISIOLOGI DAN MORFOLOGI IKAN NILA DAN TIKUS

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan (juliahasni, 2008).
Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan hewan peliharaan yang populer (fatimah, 2010).

Klasifikasi ikan nila menurut Patoeah (2010) adalah sebagai berikut:
Kelas: Osteichthyes
Sub-kelas: Acanthoptherigii
Crdo: Percomorphi
Sub-ordo: Percoidea
Famili: Cichlidae
Genus: Oreochromis
Spesies: oreochromis niloticus

Taksonomi tikus menurut Fatimah (2010):
* Order: Rodentia
* Sub-Order: Myomorpha
* Keluarga: Tikus
* Sub-Famili: Murinae
* Genus: Mus
* Spesies: Mus musculus

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Fungsi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Mikroskop : untuk mengamati objek yang sangat halus yang tidak terlihat
oleh mata telajang, untuk mengamati ikan nila.
Nampan : sebagai tempat atau wadah membedah ikan nila dan tikus.
Jarum pentul : untuk menjepit badan ikan nila dan tikus.
Kain lap : untuk membersihkan.
Object glass : sebagai tempat/alas bahan pada mikroskop.
Cover glass : sebagai penutup bahan.
Beaker glass : untuk tempat larutan
Section set : untuk membedah ikan nila dan tikus.
Stereofoam : untuk tempat meletakkan tikus yang akan diamati

3.2 Bahan dan Fungsi
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Ikan nila : sebagai bahan pengamatan.
Tikus : sebagai bahan pengamatan.
Aquades : untuk menetesi preparat.
Tissue : untuk membersihkan alat-alat praktikum.
Etanol : untuk membius tikus.
Chloroform : untuk membius tikus.
Air : untuk memcuci alat-alay yang kotor.
Skema Kerja
1. ikan nila
Disiapkan ikan nila
Ditusuk medulaoblongata
Diamati bagian-bagiannya
dibedah
Diamati organ-organnya
Dicatat
Digambar
Hasil

Tikus
Dibius dengan chloroform menggunakan kapas
Diletakkan di streofoam dan dikepit dengan jarum pentul
Diamati
digambar
Dibedah
Diamati bagian-bagiannya
Dicatat
Digambar
Hasil
Analisa Prosedur
a. Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)
Langkah awal untuk mengamati morfologi, sistematika, anatomi dan fisiologi ikan nila adalah ikan nila diambil dari aquarium. Kemudian ikan nila tersebut diletakkan dinampan. Lalu ikan nila dibunuh dengan cara ditusuk pada bagian kepala atau pada bagian otak ikan nila tersebut karena medulla oblongata menjadi sistem pusat saraf. Setelah itu ikan disayat dengan menggunakan silet dan gunting mulai dari bawah (anus) sampai bawah kepala. Setelah itu diamati bagian dalam ikan dengan menggunakan pinset agar mudah didalam pengamatan. Lalu dicatat hasilnya dan digambar.
b. Tikus (Mus Musculus)
sebelum tikus dibedah, tikus dimatikan terlebih dahulu dengan etanol, fungsi dari etanol yaitu sebagai obat bius untuk mematikan tikus. Setelah tikus mati, bedah tikus dengan menggunakan gunting dan diusahakan tidak mengenai organ dalamnya. Jika mengenai organ dalamnya maka organ dalam tersebut tidak akan bisa diamati. Setelah itu kulit tikus dikuliti menggunakan silet. Dan kulit tikus tersebut diterlentangkan diatas stereofoam dengan bantuan jarum pentul. Setelah itu diamati organ bagian dalamnya dan dicatat serta digambar.
c. Sisik Ikan Nila
sisik ikan nila diambil dari tubuhnya, satu saja. Kemudian sisik ikan nila tersebut diletakkan diatas objek glass tanpa ditetesi aquadest, kemudian ditutup dengan cover glass agar sampel tidak goyang. Lalu diletakkan dimeja preparat. Kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x. lalu diamati dan digambar hasul bayangannya.

4.3 Analisa Hasil
Pada percobaan sistematika, morfologi, anatomi, dan fisiologi, diperoleh hasil yaitu sebgaai berikut. Pada ikan nila setelah dibedah tampak organ dalam yaitu insang, hati, lambung, usus, pancreas, dan gelembung renang. Gelembung renang berfungsi untuk mengatur naik turunnya ikan saat berenang. Selain organ dalam terdapat juga organ tubuh bagian luar yaitu seperti sirip dan sisik. Pada ikan nila terdapat 5 macam sirip yaitu sirip punggung, sirip ekor, sirip perut, sirip dubur, dan sirip dada. Sedangkan sisik pada ikan nila disebut catenoid, bentuknya sedikit bergerigi dan fungsi sisik pada ikan yaitu untuk mengklasifikasikan jenis ikan menentukan umur dalam taksonomi. Fungsi sirip yaitu menyeimbangkan tubuh ikan dan mempermudah gerakan pada saat berenang. Adapun insang yang terletak pada samping kepala ikan dan pada insang ini oksigen dalam air dan diangkat oleh darah lalu kesistem pembuluh darah.
Pada tikus terdapat organ-organ yaitu paru-paru yang dilindungi oleh diafragma, terdapat lambung yang tersambung dengan anus. Terdapat hati pula. Dan sistematika pencernaan tikus yaitu dari rongga mulut menuju esofagus lalu menuju ke lambung. Setelah itu ke usu halus dan usus besar dan berakhir di kloaka.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah dilakukan yaitu :
Ikan nila (oreochromis sp.) termasuk jenis hewan vertebrata
Ikan nila mempunyai cirri khusus yaitu inter musculla born, ususnya panjang, terdapat lapisan lemak.
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna kehitaman.
Seluruh badan ikan nila mempunyai sisik dan mempunyai gurat sisi.
Tikus termasuk hewan vertebrata.
Organ dalam tikus mirip dengan manusia.
Sistem ekskresi tikus (mamalia) hampir sama dengan manusia.

5.2 Saran
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu agar praktikum dapat bejalan dengan baik. Dan untuk praktikan agar menyiapkan materi-materi yang akan dipraktekan agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat.


Fatimah. 2010. Tikus http://pottermania-fatimah.blogspot.com/2010/02/tikus.html diakses tanggal 18 Desember 2010, pukul 20.19
Juliahasni. 2008. Budidaya Ikan Nila. http://juliahasni.wordpress.com/ diakses tanggal 18 Desember 2010, pukul 20.19
patoeah. 2010. Budidaya Ikan Nila. http://www.scribd.com/doc/3089787/ikan-nila diakses tanggal 18 Desember 2010, pukul 20.19

0 comments:

Post a Comment

 

Muhammad Vioza Virdaus Akbar Sponsored by Akbar Caem