Lorong ini memanjang
Ujung berliku bertitian bangku-bangku kosong
Puncak dari kesunyian rasa menyeruak
Hadir menjelma tulus nyata sesucinya bayi pertama kali melihat pendar mentari
Di sebuah sudut ruang
Lolongan nestapa perih pedih penuh tangis kesenduan
Jalanan samara penghantar nyawa yang terengut si sakit
Entah surga penuh pendar-pendar warna sastra jingga terdapati
Entah neraka terhunjam perih terilhami
Itu semua rahasia Ilahi Robbi
Di sudut lain
Tangisan haru memuncak lewat lelehan sebening telaga di tepian kelopak mata
Mengiringi kehadiran suara tangis pertama kali dari kelahiran bayi
Kebahagiaan menyembur seindah siluet senja yang menyepuh rarakan mega menjadi magen
Di pilahan ruang yang berjarak
Tatapan penuh harap tersirat lewat kesenduan pandangan
Memandang pembaringan si sakit yang menempuh perjuangan
Walau kadang itulah kodrat manusia yang ternafikan
Sedu sedan warna warni rasa
Pedih perih, suka duka, derai tawa dan pandangan penuh simpati
Hadir menjelma nyata sesuci ini di ruang ini
Mengilhami pemahaman manusia akan sebuah jalur lurus keimanan
Bahwa sepanjang kuat manusia berusaha berjuang tetap Sang Khalik yang menentukan saat-saat menuju keabadian
Rumah Sakit Pondok Indah pukul 20.30 WIB
Jakarta, 24 Desember 2007
seindahtitianpelangi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment